Jumat, 05 Maret 2010

mol

MICRO ORGANISME LOKAL (MOL) 


           Ae tmen cmuaaaa!!!! kalian mau tau gk tentang pembuatan kompos yang sangat murah?? en mudah buatnya juga looo.... end ni kelas XI juga lagi membuat kompos ini end dipandu oleh pak Khoirul Ma'arif loo. Tau gak nama komposnya apa????? tak lain tu MICRO ORGANISME LOKAL atau sering disebut MOL.
Micro organisme lokal ini pertama kali dikembangkan oleh bpak Sobirin yang tinggal di Bandung, Jl. Alfa No. 92 Cigadung II, 8 September 2007.
berikut bahan dan caranya.
      Di toko memang banyak di jual mikro organik dalam kemasan misalnya EM4 dan lain sejenisnya. Bpak Sobirin memang tidak senang membeli sebangsa EM4 dan lain-lainnya, karena tidak punya uang berlebih. beliau mencoba membuat mikro organik sendiri. Banyak yang mencemooh, mengetawai, terutama para ahli mikro organik dari jurusan bologi dan pertanian.
“Anda memang bisa membuat mikro organik, tetapi tidak tahu jenis apa yang anda hasilkan. Bagaimana kalau yang anda hasilkan berupa mikro organik penyakit atau yang malah membunuh tanaman?”, kata mereka.
beliau tidak peduli, karena konsepnya adalah tidak mau keluar uang dan bahan-bahan untuk membuat mikro organik harus dari bahan-bahan sampah dari rumah saya.
beliau memang fanatik membuat mikro organik dari sampah organik rumah tangga yang masukkan dalam tong plastik, diberi air secukupnya, dibiarkan selama 1 minggu, maka mikro organik telah tumbuh. Apa isinya? Saya tidak tahu jenisnya, bakteri apa, cendawan apa. Tetapi setelah disemprotkan ke bahan-bahan kompos, maka kompospun cukup berhasil dalam tempo 3 minggu.
Mikro organik gratisan ini di kalangan rakyat dan penghobby kompos dinamai MOL, singakatan dari Mikro Organisme Lokal. Kata lokal karena dibuat sendiri secara gratisan.
Di kalangan penghobby kompos organik, telah banyak trial and error dalam membuat starter MOL gratisan ini. Sebagai contoh antara lain:
MOL rebung: dibuat dari rebung (tunas bambu) yang di hancurkan, kemudian dicampur air kelapa. Dibiarkan dalam wadah plastik selama 1 minggu.
MOL bonggol pisang: dibuat dari bonggol pisang yang ditumbuk, kemudian dicampur air kelapa. Dibiarkan dalam wadah plastik selama 1 minggu.
MOL keong: dibuat keong atau bekicot yang di hancurkan (dibebek), kemudian dicampur dengan air kelapa. Dibiarkan dalam wadah plastik selama 1 minggu.
MOL berenuk: dibuat dari berenuk (buah maja). Isi berenuk (daging buahnya) dikerok dan dicampur dengan air kelapa. Dibiarkan selama 1 minggu.
MOL nasi basi: dibuat dari nasi yang tidak termakan. Nasi dikepal-kepal sebesar bola pingpong. Letakkan bola-bola nasi tersebut di doos bekas wadah air kemasan, lalu tutupi dengan dedaunan yang membusuk. Dalam tempo 3 hari akan tumbuh jamur2 berwarna kuning, jingga, merah. Ambil bola-bola nasi yang telah ditumbuhi jamur, masukkan dalam wadah plastik, lalu dicampur dengan air gula pasir secukupnya. Biarkan sampai 1 minggu, maka cairan berbau seperti tapai (peuyeum), dan bisa dipakai sebagai starter untuk membuat kompos.
Begitulah sedikit tentang mol. Bagi pembaca semua, ayo kita buat pupuk dari mol agar lingkungan bersih atau terbebas dari zat-zat kimia yang dapat merusak tatan tanah....... end met mencoba.
Upzzz satu lagi........ sekarang siswa kelas XI mencoba MOL dari bahan tapai. Tapai diletakkan didalam botol aqua besar atau sedang dan diberi air lalu diberi kurang lebih 3 sendok gula. Lalu didiamkan satu minggu, dan siap digunakan.

Sekarang siswa kelas XI IPA 1,2 dan IPA 3 or my class, sedang melakukan penelitian menanam padi dalam pot. komposnya pun dibuat dari MOL, yaitu pupuk dari kompos organik. Cara membuatnya : cari dedaunan yang kering atau bahan yang mudah terurai (nasi basi, sayur yang busuk dll). Letakkan pada baskom atau sejenisnya, dan siramkan MOL hingga merata, lalu tutup baskom tapi harus diberi fentilasi. Diamkan kurang lebih 7 hari dan siap digunakan untuk menanam padi dalam pot.

Dikutip dari: http://www.hafara.com/micro-organisme-local.html
dan di modifikasi oleh FAHMI YAHYA XI IPA 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar